Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Dalam Kristus kita menerima warisan yang sempurna dan bernilai kekal.


Dalam Kristus kita menerima warisan yang sempurna dan bernilai kekal.
bacaan: 1 petrus 1:4

Rasul Petrus menulis tentang hal itu demikian: “Untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu” – 1 Petrus 1:4. Kita tidak saja diselamatkan oleh Allah melalui pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib. Tetapi keselamatan itu juga disertai dengan pemberkatan Allah yang sempurna dan bernilai kekal.

Allah adalah Bapa kita dan kita adalah anak-anak-Nya. Sebagai anak, kita memiliki hak dan tanggung jawab. Tanggung jawab kita ialah taat kepada segala perintah dan ketetapan Allah Bapa yang ada di dalam Alkitab. Selain itu, sebagai anak, kita juga memiliki hak. Apa hak kita sebagai anak-anak Allah? Hak kita ialah memperoleh warisan. Rasul Paulus menulis tentang hal itu (warisan – red) kepada jemaat di kota Galatia demikian: “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah” – Galatia 4:6-7. Kita bukan lagi hamba yang tidak memiliki hak apa-apa dalam hidup. Tetapi kita adalah anak dan sebagai anak, kita punya hak istimewa di hadapan Allah. Lebih lanjut rasul Paulus menulis dalam suratnya kepada jemaat di kota Roma demikian: “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia” – Roma 8:15-17.

Dalam Kristus kita menerima warisan yaitu janji-janji Allah. Hubungan Allah dengan umat-Nya digambarkan di sepanjang Alkitab dengan istilah "perjanjian." Kata ini muncul pertama kali dalam kitab Kejadian 6:18 dan menjangkau hingga Perjanjian Baru, di mana Allah membuat perjanjian yang baru dengan umat manusia di dalam Yesus Kristus.

Dengan memahami perjanjian Allah dengan para bapa leluhur (Abraham, Ishak, dan Yakub), kita belajar bagaimana Allah menginginkan kita hidup dalam hubungan perjanjian dengan-Nya. 1) Nama Allah yang khusus dipakai dalam perjanjian di Alkitab adalah Yahweh (diterjemahkan "TUHAN"). Terkandung di dalam nama perjanjian ini ialah kasih setia-Nya, perhatian-Nya untuk menebus umat manusia, kehadiran-Nya yang setia dengan umat-Nya, dan kerinduan-Nya untuk bersekutu dengan umat-Nya dan menjadi Tuhan mereka. 2) Janji yang mendasar dari perjanjian Allah ialah janji-Nya "Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu". Di atas janji inilah dilandaskan semua janji yang lain dalam perjanjian itu. Ini berarti bahwa Allah dengan kokoh mengikat diri-Nya dengan umat-Nya yang setia untuk menjadi Allah mereka, dan bahwa kasih karunia, perlindungan, kebaikan, dan berkat-berkat-Nya diberikan kepada mereka di dalam kasih. 3) Sasaran akhir perjanjian Allah dengan manusia ialah membawa keselamatan, bukan hanya kepada satu bangsa (Israel), tetapi kepada seluruh umat manusia. Allah sudah menjanjikan kepada Abraham bahwa di dalam dia "semua kaum di muka bumi" akan diberkati (Kejadian 12:3; 18:18; 22:18). Allah menyalurkan kasih karunia perjanjian-Nya kepada bangsa Israel supaya mereka dapat menjadi "terang bagi bangsa-bangsa" (Yesaya 49:6). Perjanjian ini digenapi oleh kedatangan Tuhan Yesus Kristus sebagai Penebus, ketika orang Kristen mulai menyebarkan berita Injil ke seluruh dunia. 4) Di dalam berbagai aturan perjanjian yang dibuat Allah dengan manusia sepanjang Alkitab, dua prinsip sedang berlaku: (a) Allah sendiri menetapkan janji-janji dan kewajiban-kewajiban perjanjian-Nya ini, dan (b) manusia diharapkan menerimanya dengan iman yang taat. Kadang-kadang jauh sebelumnya Allah sudah memberikan garis besar janji-janji dan tanggung jawab kedua pihak. Akan tetapi, tidak pernah manusia berada dalam situasi untuk tawar-menawar dengan Allah tentang ketentuan-ketentuan perjanjian itu.Tuhan Yesus memberkati

Labels: ALKITAB, KHOTBAH, RENUNGAN, YESUS

Thanks for reading Dalam Kristus kita menerima warisan yang sempurna dan bernilai kekal.. Please share...!

0 Comment for "Dalam Kristus kita menerima warisan yang sempurna dan bernilai kekal."

Back To Top