RENUNGAN HIDUP YANG KEKAL UMAT PILIHAN TUHAN

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

RENUNGAN : SIAPKAH ANDA MENDERITA KARENA IMAN

SIAPKAH ANDA MENDERITA !!!

"Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,"  Filipi 1:29

Banyak orang Kristen berpikir bahwa mengikut Tuhan pasti akan terbebas dari masalah atau penderitaan, sehingga yang ada di pikiran mereka hanya soal berkat, berkat dan berkat.  Ketika fakta berbicara lain yaitu mereka dihadapkan pada kesulitan, tekanan, masalah, sakit-penyakit, kekurangan atau krisis, mereka pun tidak bisa menerima kenyataan.  Mereka pun langsung klaim janji firman Tuhan ini:  "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."  (Yohanes 10:10).  Mereka kecewa dan marah kepada Tuhan,  "Mana janji Tuhan?", dan tidak sedikit yang akhirnya memilih meninggalkan Tuhan dan kembali kepada dunia karena tidak siap jika harus mengalami penderitaan.

     Rasul Paulus menyatakan bahwa sebagai orang Kristen kita ini dikaruniai bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita bagi Dia  (ayat nas).  Penderitaan adalah harga yang harus dibayar oleh pengikut Kristus sejati.  "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya."  (Matius 16:24-25).  Penderitaan yang dimaksud adalah penyangkalan diri terhadap segala keinginan daging;  memikul salib artinya setiap hari kita harus memikul  'kematian kita'  sebagaimana yang Paulus katakan,  "...aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku."  (Galatia 2:20).

     Tuhan Yesus juga memperingatkan,  "Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat."  (Matius 10:22).  Penderitaan ini disebabkan karena dunia membenci dan menolak Kristus, maka dunia juga menolak dan membenci kita.  Namun kita tidak perlu takut akan penderitaan yang akan kita alami karena Tuhan juga akan memampukan kita untuk melewati semuanya itu dan Dia akan memberikan jalan keluar  (baca  1 Korintus 10:13).

"Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku."  Matius 10:38

RENUNGAN : HADAPI RASA CEMAS BERSAMA TUHAN


RENUNGAN |HIDUP YANG PENUH RASA CEMAS
bacaan : lukas 12:22-31

"Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu."  Lukas 12:29

Hari-hari ini semua orang diliputi oleh rasa cemas.  Jika orang-orang kecil diliputi oleh kecemasan akan pemenuhan kebutuhan hidupnya, orang-orang berada justru mencemaskan harta kekayaan yang dimiliki:  mau disimpan di mana, takut dirampok atau dicuri, atau cukupkah untuk menjamin kelangsungan hidup turunannya.  Kita akan menjadi cemas jika hati dan pikiran kita semata-mata tertuju kepada perkara-perkara duniawi, padahal semua yang ada di dunia ini bersifat sementara saja dan semu.

     Firman Tuhan mengajar kita untuk tidak menjadi cemas.  Kecemasan adalah sesuatu yang dirancang oleh Iblis untuk menghasilkan stres, ketegangan dan maut.  Kecemasan adalah dosa karena merupakan lawan dari iman.  Ketika kita mencemaskan suatu hal berarti kita sedang tidak memercayai kuasa Tuhan, meragukan Tuhan untuk menyelesaikan masalah kita.  Kata cemas berarti:  tidak tenteram hati  (karena khawatir, takut);  gelisah.  Apakah yang seharusnya kita lakukan terhadap semua keprihatinan tentang masalah-masalah yang sedang kita hadapi?  Rasul Petrus menasihati,  "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu."  (1 Petrus 5:7).  Kita diperintahkan untuk menyerahkan segala kekuatiran, bukan hanya 75 persen atau 50 persen;  segalanya berarti semuanya, tanpa terkecuali.

     Mengapa masih banyak di antara orang percaya hidup dalam kecemasan setiap hari, padahal mereka sudah berdoa?  Karena mereka tidak menyerahkan segala permasalahan hidupnya kepada Tuhan, tapi hanya sebagian saja atau beberapa saja, dan berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan kekuatan sendiri.  Kita tidak akan mencemaskan apa pun kalau kita memiliki penyerahan penuh kepada Tuhan.  Tuhan takkan mengambil kecemasan dari dalam diri kita, tetapi kitalah yang harus menyerahkan kecemasan itu kepada-Nya.  Ini adalah bagian dari tindakan iman yang menunjukkan bahwa kita sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan.  Pemazmur menulis:  "...berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nyalah mereka dari kecemasan mereka,"  (Mazmur 107:13).

Praktekkan firman Tuhan setiap hari, kita pasti hidup tanpa diliputi kecemasan!

PERTOLONGAN PADA WAKTU DALAM KESESAKAN

RENUNGAN | PERTOLONGAN PADA WAKTU DALAM KESESAKAN
bacaan: mazmur 108:1-14

"Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sia penyelamatan dari manusia."  Mazmur 108:13

Perjalanan hidup yang kita tempuh selama hidup di dunia ini tidaklah selalu berupa jalan yang mulus, ada kalanya kita menghadapi ujian dan rintangan.  Terkadang langkah kaki kita tersandung dan terkadang pula ada jegalan-jegalan dari lawan yang berusaha untuk menjatuhkan.  Kita tidak perlu terkejut akan hal ini, karena hampir semua orang pasti pernah mengalaminya.

     Yang disebut lawan di dalam Alkitab ada dua macam, satu pihak adalah Iblis yang merupakan lawan utama, sedangkan yang lain adalah manusia, yang memusuhi dan berusaha untuk menjatuhkan serta menghancurkan.  Mereka memposisikan sebagai oposisi dan berusaha untuk merintangi lingkup gerak kita.  Tak terkecuali raja Daud yang juga harus menghadapi lawan-lawan di sepanjang hidupnya.  Manusia-manusia yang menjadi lawan Daud adalah manusia-manusia yang hatinya dipengaruhi oleh Iblis.  Bagaimana sikap orang percaya ketika berada di situasi sulit seperti ini?  Kita tak perlu panik dan berusaha menyingkirkan lawan dengan kekuatan sendiri.  Serahkanlah semua itu kepada Tuhan melalui doa, karena Dia adalah Hakim yang adil.  Kita dapat berdoa memohon kemenangan dan pembelaan dari Tuhan seperti Daud berdoa  (ayat nas).

     Jangan sekali-kali kita menaruh harap atau mencari pertolongan kepada manusia!  "Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN."  (Yesaya 31:1).  Selama kita masih mencari pertolongan kepada manusia kita meremehkan kuasa Tuhan dan menempatkan Dia hanya sebagai alternatif.  Berbeda dengan Daud yang dengan sepenuh hati bersandar dan berharap hanya kepada Tuhan.  "Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita."  (Mazmur 108:14).

Saat takut, percayalah hanya kepada Tuhan, karena pada saat yang tepat Tuhan pasti akan menegakkan keadilannya di bumi!

LIRIK DAN CHORD LAGU ROHANI TERBARU PENYEMBAHAN

LIRIK DAN CHORD LAGU ROHANI KRISTEN TERBARU

Arti Hidup (Lirik & Chord)


Giving My Best (GMB) 

Intro:   E – F#m - D

A                            F#m
Betapa jiwaku haus akan Engkau
A                                       F#m
Hatiku terbakar cinta akan hadirMu
D                 C#m
S’bab kasih setiaMu
    Bm7      E          F#m          E
Terjalin indah lingkupi hidupku
D                  C#m
Berjalan bersamaMu
Bm7                        E
Dari masa mudaku hingga akhir hayatku

Chorus:

A                              C#m
Kasih yang t’lah Kau beri
             Bm7              E
Amat berarti mewarnai hidupku ini
A                    C#m
Kasih bawalah aku TUK lebih lagi mencintai MU yA yESUS
                Bm7              E                  A

Abba Ya Bapa (Lirik & Chord)

Symphony Music 

Intro:   C - Am - F - G
            C - Am - G  

C  Am
Abba…
Dm        G                   C   Am
Ku panggil Engkau ya Ba-pa
Dm     G                E               Am
Nama terindah didalam hidupku
           Dm           G
Lebih dari s’galanya

         C   Am
Oo… Ab-ba…
Dm        G                   C  Am
Ku panggil Engkau ya Ba-pa
Dm     G               E            Am
Kau layakkan aku jadi anakMu
                   Dm    G    C
Memanggil-Mu… Yesus

Chorus:

              Am     B      Em    Am
Lebih tinggi dari langit
          Dm     G      C
Begitulah kasih Bapa
              F           Em  Am
Lebih dalam dari la-utan
Dm                        G
Engkau mengasihiku
           Am     B     Em    Am
Lebih luas dari bumi
                  Dm    G       C
Tak terjangkau pikiranku
                  F                   Em   Am
Semuanya Kau sediakan ba-giku
Dm         G       C
Yesus kucinta Kau

Dalam Kristus kita menerima warisan yang sempurna dan bernilai kekal.


Dalam Kristus kita menerima warisan yang sempurna dan bernilai kekal.
bacaan: 1 petrus 1:4

Rasul Petrus menulis tentang hal itu demikian: “Untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu” – 1 Petrus 1:4. Kita tidak saja diselamatkan oleh Allah melalui pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib. Tetapi keselamatan itu juga disertai dengan pemberkatan Allah yang sempurna dan bernilai kekal.

Allah adalah Bapa kita dan kita adalah anak-anak-Nya. Sebagai anak, kita memiliki hak dan tanggung jawab. Tanggung jawab kita ialah taat kepada segala perintah dan ketetapan Allah Bapa yang ada di dalam Alkitab. Selain itu, sebagai anak, kita juga memiliki hak. Apa hak kita sebagai anak-anak Allah? Hak kita ialah memperoleh warisan. Rasul Paulus menulis tentang hal itu (warisan – red) kepada jemaat di kota Galatia demikian: “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah” – Galatia 4:6-7. Kita bukan lagi hamba yang tidak memiliki hak apa-apa dalam hidup. Tetapi kita adalah anak dan sebagai anak, kita punya hak istimewa di hadapan Allah. Lebih lanjut rasul Paulus menulis dalam suratnya kepada jemaat di kota Roma demikian: “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia” – Roma 8:15-17.

Dalam Kristus kita menerima warisan yaitu janji-janji Allah. Hubungan Allah dengan umat-Nya digambarkan di sepanjang Alkitab dengan istilah "perjanjian." Kata ini muncul pertama kali dalam kitab Kejadian 6:18 dan menjangkau hingga Perjanjian Baru, di mana Allah membuat perjanjian yang baru dengan umat manusia di dalam Yesus Kristus.

Dengan memahami perjanjian Allah dengan para bapa leluhur (Abraham, Ishak, dan Yakub), kita belajar bagaimana Allah menginginkan kita hidup dalam hubungan perjanjian dengan-Nya. 1) Nama Allah yang khusus dipakai dalam perjanjian di Alkitab adalah Yahweh (diterjemahkan "TUHAN"). Terkandung di dalam nama perjanjian ini ialah kasih setia-Nya, perhatian-Nya untuk menebus umat manusia, kehadiran-Nya yang setia dengan umat-Nya, dan kerinduan-Nya untuk bersekutu dengan umat-Nya dan menjadi Tuhan mereka. 2) Janji yang mendasar dari perjanjian Allah ialah janji-Nya "Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu". Di atas janji inilah dilandaskan semua janji yang lain dalam perjanjian itu. Ini berarti bahwa Allah dengan kokoh mengikat diri-Nya dengan umat-Nya yang setia untuk menjadi Allah mereka, dan bahwa kasih karunia, perlindungan, kebaikan, dan berkat-berkat-Nya diberikan kepada mereka di dalam kasih. 3) Sasaran akhir perjanjian Allah dengan manusia ialah membawa keselamatan, bukan hanya kepada satu bangsa (Israel), tetapi kepada seluruh umat manusia. Allah sudah menjanjikan kepada Abraham bahwa di dalam dia "semua kaum di muka bumi" akan diberkati (Kejadian 12:3; 18:18; 22:18). Allah menyalurkan kasih karunia perjanjian-Nya kepada bangsa Israel supaya mereka dapat menjadi "terang bagi bangsa-bangsa" (Yesaya 49:6). Perjanjian ini digenapi oleh kedatangan Tuhan Yesus Kristus sebagai Penebus, ketika orang Kristen mulai menyebarkan berita Injil ke seluruh dunia. 4) Di dalam berbagai aturan perjanjian yang dibuat Allah dengan manusia sepanjang Alkitab, dua prinsip sedang berlaku: (a) Allah sendiri menetapkan janji-janji dan kewajiban-kewajiban perjanjian-Nya ini, dan (b) manusia diharapkan menerimanya dengan iman yang taat. Kadang-kadang jauh sebelumnya Allah sudah memberikan garis besar janji-janji dan tanggung jawab kedua pihak. Akan tetapi, tidak pernah manusia berada dalam situasi untuk tawar-menawar dengan Allah tentang ketentuan-ketentuan perjanjian itu.Tuhan Yesus memberkati

RENUNGAN : PENJERNIHAN HATI (TANDA KEKUDUSAN)

RENUNGAN | PENJERNIHAN HATI (TANDA KEKUDUSAN)
bacaan: ester 3:8-15

shalom saudara,
Kejahatan muncul karena manusia tidak mampu menjernihkan hati dan mematikan egonya. Ketidakmampuan itu yang membuat seseorang sulit membedakan manakah tanggung jawabnya dan manakah dorongan perasaan semata. Saat seseorang mampu menjernihkan hatinya, maka ia sanggup memisahkan antara tanggung jawab dan perasaan.
Karena didorong oleh rasa benci, Haman menjadi gelap mata. Ia melihat semua orang Yahudi harus turut menanggung perbuatan Mordekhai. Untuk melancarkan rencananya, ia memprovokasi Raja Ahasyweros untuk mengeluarkan titah dengan cara menfitnah orang-orang Yahudi sebagai bangsa yang suka membangkang (8-11).
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa sejak Haman diangkat menjadi orang nomor dua di Kerajaan Persia (3:1), Raja Ahasyweros sangat memercayai Haman. Ahasyweros selalu mengiyakan apa yang disampaikan dan dilaporkan oleh Haman. Hingga jatuhlah keputusan bahwa orang Israel harus dibunuh dan dipunahkan pada tanggal tiga belas bulan yang kedua belas, yakni bulan Adar (12-15).
Haman murka karena harga dirinya sebagai orang yang berkuasa diremehkan oleh orang kecil seperti Mordekhai, padahal Mordekhai sama sekali tidak bermaksud merendahkan diri Haman. Di sini Haman sudah dibutakan oleh harga dirinya. Dia tega menggunakan kekuasaan yang dimilikinya untuk menghabisi bukan hanya Mordekhai, tetapi juga seluruh orang Yahudi.
Dampak yang mengerikan adalah ketika seseorang tidak mampu menjernihkan hatinya dari amarah dan dengki akan terjadilah tindakan brutal. Demi memuaskan ego diri yang terluka, seseorang berani melakukan apa pun yang tidak masuk akal, misalnya pembunuhan dan lainnya.
Kejahatan besar diawali dari rasa tidak suka terhadap orang lain. Karena itu, berhati-hatilah dengan keinginan yang berlebihan untuk menjadi orang yang dihargai dan dihormati. Sebab, sering kali hal itu membutakan akal sehat kita hanya menilai orang lain dari tampak luarnya saja.Tuhan Yesus memberkati.

RENUNGAN : KUAT DAN KOKOH BERSAMA TUHAN


RENUNGAN | KUAT DAN KOKOH BERSAMA TUHAN
''Janganlah takut kepada kejutan yang tiba - tiba,  atau kepada kebinasaan orang fasik bila ia datang, karena Tuhanlah yang akan menjadikan sandaranmu dan akan menghindarkan kakimu dari jerat. Amsal 3 : 25 - 26''
Dunia yang dimana kita tinggal ini adalah dunia yang penuh kejutan, banyak hal yang membuat kita kaget bahkan terguncang. sebutlah misalnya soal kekejaman sekelompok orang di suriah dan irak. Demi sebuah kepentingan sendiri manusia sekarang sangat mudah melakukan perbuatan yang merugikan bahkan berdampak sangat luas, kalau diingat rasanya tidak ada tempat aman lagi untuk tinggal di bumi ini.

Kita tidak bisa menghindari apa lagi menghentikan " Kebiasaan orang Fasik " semua itu memang harus terjadi sebelum sampai pada kesudahannya seperti yang dinubuatkan Firman Tuhan, apa yang dapat kita lakukan hari - hari ini hanyalah hidup seturut kehendak Tuhan dan selebihnya serahkan semuanya kepada kadaulatan Tuhan saja. Didalam kedaulatannya Tuhan memerintah dan mengatur segala sesuatu menurut segala kehendak Nya dan salah satu kehendak Nya adalah menghindarkan kita dari jerat orang fasik, oleh sebab itu apapun yang terjadi disekitar kita Allah mau kita untuk tidak terkejut dan tidak menjadikan iman kita lemah, tetapi biarlah iman kita menjadi bertambah kuat dan tetap bersandar hanya kepada Tuhan saja.

Orang yang bersandar kepada Tuhan adalah orang yang menghadapi segala sesuatu bersama Tuhan, tidak mengandalkan kepintaran, kekayaan, pengaruh dan kekuatan sendiri.
Orang yang bersandar kepada tuhan adalah orang yang pesimis, tidak dipenuhi ketakutan dan tidak dibimbangkan oleh apapun yang terjadi dan hidup dalam perlindungan Tuhan. Dapatkah orang yang bersandar kepada Tuhan diguncangkan? Jelas Tidak, seperti pemazmur kita dapat berseru kepada kebinasaaan orang fasik : "Allah adalah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, maka aku tidak akan goyah."( Mazmur 62 : 7 ).(IKMAL NATHAN LIM).
Back To Top